Penyandangan status pekon (desa) mandiri itu disandang pekon tersebut sudah empat tahun Berturut- Turut. Hal tersebut disampaikan pratin (kepala) pekon Batu Kebayan, Murtoyo saat dijumpai di ruang kerjanya pada Kamis, 19/06/2025.
“Alhamdulilah status pekon (desa) Batu Kebayan saat ini sudah menyandang status sebagai desa mandiri. Penyandangan tersebut sejak empat tahun berturut- Turut. Sejak tahun 2022, 2023, 2024, hingga 2025 saat ini “jelasnya.
Dengan menyandang status sebagai desa mandiri, pihaknya pemerintah pekon akan terus berbenah, dan bekerja dengan penuh dedikasi. Memberikan pelayanan secara maksimal kepada masyarakat, serta menerapkan kedisiplinan tinggi untuk seluruh aparatur perangkat pekon agar semakin mandiri dan terdepan.
Salin itu kepala pekon Murtoyo juga mengatakan, pihaknya pemerintah pekon memprioritaskan pengunaan Dana Desa (DD) tahun 2025 untuk kemajuan pekon. Untuk berbagai kepentingan masyarakat secara umum. Membangun fisik dengan berbagai infrastruktur.
Infrastruktur yang dibangun yaitu jalan dan jembatan penghubung antar pemangku (suku). Serta jalan penghubung antar pekon. Selain itu pengunaan DD juga pada tahun 2025 digunakan untuk ketahanan pangan, dan pemberdayaan masyarakat pekon setempat.
“Kami pemerintah pekon memprioritaskan pengunaan DD pada tahun ini untuk pembangunan fisik jalan penghubung antar pemangku (suku). Penghubung antar pekon sekitar, dan juga jembatan penghubung”
“Selain pembangunan fisik juga, pemerintah pekon Batu Kebayan memprioritaskan DD untuk Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT- DD). Serta ketahanan pangan berupa ternak kambing, dan perikanan dengan mengunakan media bioflok “sebutnya menambahkan.
Ia berharap kepada seluruh masyarakat pekon Batu Kabayan untuk dapat turut serta menjaga, merawat, memelihara, dan menikmati semua bantuan baik berupa pembangunan fisik maupun non fisik yang telah ada.
Meskipun kucuran DD pada tahun 2025 angkanya menurun dari tahun sebelumnya. Hal tersebut akibat dampak efesiensi anggaran. Namun tambah Murtoyo, hal tersebut tidaklah mengurangi semangat etos kerja keras masyarakat. Semangat membangun, dan saling bergotong- royong. bahu- membahu bersama antar pemerintah pekon dan semua unsur masyarakat setempat. (Beni Setiawan)