Waas Intel Kasad Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva, S.I.P.,M.Han. Pemateri Dialog Interaktif di Samarinda
SAMARINDA, MediaAwas – Kegiatan Pembinaan Komunikasi yang diikuti 200 peserta terdiri dari Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat dan Tokoh Pemuda serta Organisasi Masyarakat dan Mahasiswa. Acara berlangsung di Aula Makorem 091/ASN, Senin (03/04/2023). Dalam kegiatan tersebut digelar Sosialisasi Pembinaan Komunikasi (Binkom) dalam bentuk Dialog Interaktif tentang Peran Seluruh Komponen Masyarakat Dalam Mencegah Konflik Sosial di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Menghadirkan para pemateri dari kalangan, Pemerintah (Kesbangpol Kota Samarinda), serta narasumber dari Staf Intelijen Angkatan Darat yang diwakili oleh Waas Intel Kasad Bidang Jemen Intel Brigjen TNI Antoninho Rangel Dasilva, S.I.P.,M.Han, dengan materi Pemantapan Nilai Nilai Wawasan Kebangsaan.
Brigjen TNI Antoninho mengatakan bahwa masyarakat Samarinda sangat luar biasa, antusias dalam mengikuti kegiatan ini, dan berpandangan sangat positif, terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan kepada para nara sumber tersebut cukup kritis, akademis, realistis dan membangun serta berwawasan luas, sebagai wujud warga negara Indonesia yang cinta NKRI harga mati. “Samarinda adalah kota yang sangat strategis dan kondusif sehingga dapat dijadikan barometer bagi Indonesia di masa mendatang,” sebutnya.
Dari tanggapan dan testimoni dari peserta yang mengikuti acara Program Binkom sangat positif. Ketika para perwakilan peserta diwawancarai oleh wartawan dari media sosial mayoritas mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Kasad Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman S.E,.M.M atas terselenggaranya kegiatan ini dan sangat bermanfaat dalam membangun semangat bela negara yang hakiki bagi komponen masyarakat agar dapat mencintai NKRI secara utuh.
“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan sinergitas antar instansi serta membangun kolaborasi secara integratif antara TNI AD dengan seluruh komponen masyarakat dalam menghadapi segala bentuk gangguan stabilitas di wilayah di Samarinda. Semoga ke depan kegiatan ini akan terus berlanjut dan ditingkatkan secara integratif, holistik, masif dan komprehensif dengan pemerintah Kota/Kabupaten dan Polri serta seluruh komponen masyarakat sehingga dapat menjadikan Samarinda menjadi “IS OUR HOME” dibawa bingkai NKRI,” ucapnya.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa program ini bertujuan mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bertukar pikiran, berdialog dan berdiskusi dengan harapan dapat tercipta visi dan misi yang sama guna dapat mencegah setiap konflik sosial di masa mendatang, kegiatan ini dilakukan Se-Indonesia dimulai dari Bali, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur ke Wilayah Barat Indonesia.
“Bersama dengan komponen masyarakat mampu mencegah secara dini konflik apa pun yang terjadi, contoh Pemilu 2024 nanti diharapkan dapat berjalan lancar aman terkendali, tentunya pengaruh media sosial juga sangat penting guna dapat memberikan berita-berita dan informasi yang positif serta mengedukasi seluruh komponen masyarakat agar tidak memunculkan kebencian satu dengan yang lain,” ungkapnya.
Dalam sesi tanya jawab ditegaskannya, bahwa TNI tidak terlibat dalam politik praktis, di mana dalam pasal 5 UU No. 34 Tahun 2004, dijelaskan bahwa TNI merupakan alat negara di bidang pertahanan negara yang menjalankan tugasnya berdasarkan kebijakan dan keputusan politik negara,” tutupnya. (*)