Daerah  

UNJ Tidak Libatkan TNI dalam Pengenalan Mahasiswa Baru


Pengenalan Kehidupan Kampus Universitas Negeri Jakarta Tahun 2025

Universitas Negeri Jakarta (UNJ) akan menyelenggarakan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) pada tanggal 19 hingga 28 Agustus 2025. Acara ini menjadi momen penting dalam memperkenalkan lingkungan akademik dan budaya kampus kepada para mahasiswa baru. Kepala Kantor Humas dan Informasi Publik UNJ, Syaifudin, menegaskan bahwa kegiatan ini tidak melibatkan unsur Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai narasumber.

“Dari kalangan TNI tidak ada yang menjadi narasumber pada PKKMB UNJ,” ujar Syaifudin melalui keterangan tertulis di aplikasi perpesanan WhatsApp, 8 Agustus 2025. Ia menekankan bahwa pemateri yang dihadirkan berasal dari berbagai latar belakang, seperti akademisi, tokoh nasional, praktisi profesional, maupun tokoh muda inspiratif.

Selama penyelenggaraan PKKMB, peserta akan mendapatkan wawasan tentang kepemimpinan, karakter mahasiswa unggul, transformasi pendidikan tinggi, serta tantangan generasi muda di era global. Selain itu, beberapa alumni berprestasi UNJ juga akan hadir untuk memberikan motivasi dan berbagi pengalaman selama masa perkuliahan mereka.

Beberapa waktu terakhir, penyelenggaraan PKKMB di Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur menjadi sorotan. Penyelenggara mengundang pejabat daerah dan TNI. Kegiatan yang diikuti sekitar 6.337 mahasiswa baru tersebut dipusatkan di GOR 27 September, Samarinda, pada Senin, 4 Agustus 2025.

PKKMB di UNJ merupakan rangkaian kegiatan resmi yang bertujuan memperkenalkan nilai, budaya, sistem pembelajaran, serta kehidupan kampus kepada para mahasiswa baru. Beberapa acara utama dalam kegiatan tersebut mencakup pembukaan dan kuliah umum oleh pimpinan universitas, pengenalan fakultas dan program studi, serta sosialisasi layanan kampus.

Syaifudin menjelaskan bahwa mahasiswa baru juga akan diberikan materi tentang anti kekerasan seksual, perundungan, serta etos akademik. PKKMB pun akan mengenalkan organisasi kemahasiswaan (UKM dan Ormawa), termasuk pentas seni dan kebudayaan mahasiswa.

Menurut Syaifudin, PKKMB merupakan fase awal yang sangat krusial dalam keberhasilan studi mahasiswa. Sebab, mahasiswa dibekali pemahaman awal mengenai sistem akademik hingga budaya kampus. “Evaluasi dilakukan melalui umpan balik peserta, observasi keterlibatan mahasiswa selama kegiatan,” kata dia. Dengan demikian, PKKMB diharapkan dapat menjadi fondasi yang kuat bagi mahasiswa baru dalam menghadapi dunia perkuliahan.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *