Penjelasan BMKG tentang Cuaca Panas yang Terjadi di Indonesia
Beberapa waktu terakhir, masyarakat di berbagai wilayah Indonesia mengalami cuaca yang cukup panas. Hal ini membuat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan mengenai penyebab kondisi tersebut. Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa fenomena ini terkait dengan pergerakan posisi matahari.
Menurut Guswanto, saat ini matahari telah berada di sebelah selatan wilayah Indonesia. Perubahan posisi ini memengaruhi pola cuaca yang terjadi di beberapa daerah. “Mengapa cuaca terasa sangat panas? Karena matahari kini berada di sisi selatan Indonesia,” ujarnya.
Guswanto menambahkan bahwa suhu ideal untuk wilayah perkotaan biasanya berkisar antara 31 hingga 34 derajat Celsius. Namun, kondisi saat ini membuat suhu terasa lebih tinggi karena tidak ada awan yang menutupi sinar matahari secara langsung. Akibatnya, sinar matahari yang terasa langsung menyebabkan rasa panas yang lebih intens.
Selain itu, pergeseran posisi matahari juga memengaruhi pembentukan awan hujan. “Karena matahari berada di sisi selatan, pertumbuhan awan hujan menjadi jarang di wilayah tersebut,” tambahnya. Hal ini berdampak pada curah hujan yang relatif rendah di beberapa daerah.
Terkait musim hujan, Guswanto menjelaskan bahwa Indonesia sudah memasuki masa musim hujan sejak bulan Agustus lalu. Namun, karena luasnya wilayah Indonesia, tidak semua daerah mengalami musim hujan secara bersamaan. “Perbedaan waktu masuknya musim hujan disebabkan oleh letak geografis dan iklim masing-masing daerah,” jelasnya.
Berdasarkan prakiraan dari BMKG, sebagian besar wilayah di Indonesia diperkirakan akan mengalami musim hujan pada bulan November mendatang. Meski begitu, beberapa daerah masih mengalami cuaca cerah atau sedikit hujan.
Selain itu, BMKG juga memperingatkan adanya potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah dalam seminggu ke depan. Wilayah seperti Sumatera Utara dan Jawa bagian tengah termasuk dalam daftar yang perlu diwaspadai. “Cuaca ekstrem ini bisa berupa hujan lebat atau angin kencang,” ujarnya.
Guswanto menambahkan bahwa pada bulan Desember, Januari, dan Februari nanti, kondisi musim hujan akan terjadi serentak di seluruh wilayah Indonesia. Dengan demikian, masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang bisa terjadi setiap saat.
Dengan informasi ini, diharapkan masyarakat dapat mempersiapkan diri menghadapi perubahan iklim yang terjadi, baik dalam bentuk cuaca panas maupun hujan. BMKG juga terus memantau kondisi cuaca secara berkala dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat.












