Daerah  

Cuaca Ekstrem, AC Mobil Tak Dinginkan


Cuaca Panas Mengganggu Kinerja AC Kendaraan

Beberapa pemilik kendaraan bermotor di Indonesia mengeluhkan bahwa pendingin udara (AC) mobil mereka tidak lagi terasa dingin seperti biasanya. Meski begitu, setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata sistem pendingin kendaraan tersebut masih berfungsi dengan baik.

Nurdin, seorang pemilik bengkel Cahaya AC di Cinere, Depok, Jawa Barat, menyebutkan bahwa jumlah pengunjung ke bengkelnya dengan keluhan serupa sedang meningkat. Menurut Nurdin, hal ini mungkin disebabkan oleh kondisi cuaca yang semakin panas. “Kami biasanya mengecek dulu permasalahannya. Terkadang AC-nya masih dalam kondisi baik, tetapi kaca film pada mobil sudah tidak bisa menahan panas dari luar, sehingga membuat suasana di dalam mobil terasa lebih panas,” jelas Nurdin kepada media.

Fenomena ini memang sejalan dengan kondisi cuaca yang sedang sangat panas di berbagai wilayah Indonesia. Suhu udara di Jakarta beberapa hari terakhir bahkan mencapai 35 derajat Celsius, sesuai data yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Kondisi ini membuat aktivitas di luar ruangan menjadi lebih melelahkan daripada biasanya.

Penyebab Cuaca Panas Ekstrem

Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, salah satu penyebab utama cuaca panas ekstrem saat ini adalah pergeseran semu matahari ke bagian selatan Indonesia. Pergeseran ini meningkatkan intensitas radiasi matahari yang diterima oleh wilayah Indonesia bagian selatan. “Pergeseran semu matahari ini menjadi faktor utama yang memicu peningkatan suhu udara,” ujar Guswanto.

Selain itu, masuknya musim pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke musim hujan juga turut berkontribusi dalam meningkatkan suhu udara. Perubahan iklim yang terjadi secara alami ini membuat kondisi cuaca menjadi lebih tidak stabil.

Prediksi Cuaca dan Saran untuk Masyarakat

BMKG memperkirakan bahwa cuaca panas akan mulai mereda pada akhir Oktober hingga awal November 2025. Hal ini diprediksi akan terjadi seiring dengan masuknya musim hujan. Namun, sampai saat itu tiba, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan agar tidak terkena dampak negatif dari cuaca panas.

Salah satu saran yang diberikan oleh BMKG adalah menghindari paparan langsung sinar matahari, terutama pada jam 10.00 hingga 16.00 WIB. Selain itu, masyarakat juga disarankan untuk mengurangi aktivitas berat di luar ruangan agar tidak terlalu kelelahan akibat panas yang terasa luar biasa.

Tips Menghadapi Cuaca Panas

Untuk membantu masyarakat menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu, berikut beberapa tips yang dapat diterapkan:

  • Gunakan perlengkapan pelindung: Seperti topi, kacamata hitam, dan pakaian longgar yang menyerap keringat.
  • Minum air secukupnya: Memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan cukup air putih.
  • Hindari konsumsi minuman berkafein: Kafein dapat memperparah dehidrasi dan membuat tubuh lebih rentan terhadap panas.
  • Jaga kebersihan lingkungan: Membersihkan area sekitar rumah dari sampah dan limbah yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk dan hewan lainnya.

Dengan mengikuti saran-saran di atas, masyarakat dapat tetap menjaga kesehatan dan kenyamanan meskipun cuaca sedang sangat panas. Selain itu, penting bagi masyarakat untuk tetap memantau perkembangan cuaca melalui informasi resmi dari BMKG agar dapat mengambil tindakan yang tepat.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *