Klaten Siap Menghadapi Musim Hujan yang Datang Lebih Cepat
Menjelang musim hujan yang berlangsung lebih awal dari biasanya, pemerintah kabupaten Klaten mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin kencang, dan pohon tumbang. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap perubahan iklim yang semakin tidak menentu.
Pemerintah Kabupaten Klaten melalui Sekretariat Daerah telah menerbitkan surat edaran tentang Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi dengan nomor 400.7.23.1/17/2025. Surat tersebut dikeluarkan setelah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa musim hujan tahun 2025/2026 akan dimulai lebih cepat, yaitu sejak Agustus 2025 hingga April 2026.
Penjabat Sekretaris Daerah Klaten, Jaka Purwanto, meminta seluruh camat, kepala desa, serta masyarakat untuk melakukan langkah-langkah antisipatif sejak dini. Dalam suratnya, ia menulis: “Sebagai bentuk kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi akibat perubahan cuaca, dimohon dengan hormat Saudara melakukan langkah-langkah antisipatif.”
Berikut beberapa langkah yang diharapkan dapat dilakukan oleh masyarakat:
- Pemangkasan dahan pohon yang berpotensi tumbang.
- Pemeriksaan tiang listrik, telepon, dan baliho agar tidak roboh diterpa angin.
- Gotong royong membersihkan sungai, drainase, dan saluran air.
- Larangan membuang sampah sembarangan.
- Pengecekan alat kesiapsiagaan seperti gergaji mesin.
- Koordinasi relawan dan camat dalam pengurangan risiko bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Syahruna, menyatakan bahwa saat ini wilayah Klaten sudah memasuki masa pancaroba. Ia menjelaskan, “Untuk wilayah kita di pertengahan Oktober ini sudah mulai musim hujan, nanti sampai April. Puncaknya di Januari–Februari, sehingga Oktober sampai Desember merupakan musim pancaroba.”
Syahruna menambahkan bahwa surat dari Penjabat Sekda Klaten diterbitkan untuk memperkuat kesiapsiagaan masyarakat menghadapi perubahan cuaca ekstrem. “Melalui surat itu masyarakat diminta memangkas pohon yang sekiranya bisa roboh, cek tiang listrik, baliho, dan gotong royong membersihkan selokan,” ujarnya.
Dalam beberapa hari terakhir, hujan deras disertai angin kencang telah menyebabkan beberapa kejadian. “Yang terdampak, beberapa rumah dan pohon roboh. Ada satu joglo yang roboh dan menimpa pemiliknya, termasuk rumah sakit di daerah Kecamatan Cawas,” kata Syahruna.
Ia mengapresiasi kesiapan Kecamatan dan Desa Tangguh Bencana yang telah bertindak cepat. “Alhamdulillah teman-teman dari Kecamatan Tangguh Bencana maupun Desa Tangguh Bencana sudah terdorong semua, termasuk relawan yang langsung melakukan penanganan awal di daerahnya,” imbuhnya.
Dengan kesiapsiagaan yang telah dilakukan, Pemkab Klaten berharap potensi bencana akibat cuaca ekstrem dapat diminimalkan. Langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat membantu mengurangi risiko bencana dan menjaga keselamatan warga.












