mediaawas.com
– Kementerian Koperasi memastikan bahwa sebanyak 80.000 koperasi desa atau Kopdes Merah Putih sudah resmi terbentuk. Target ini telah tercapai pada 16 Juni 2025, dari sebelumnya ditargetkan rampung pada akhir Juni 2025.
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengatakan pencapaian ini menandai tonggak penting dalam penguatan ekonomi desa yang inklusif dan berkelanjutan. Ia pun menegaskan bahwa capaian tersebut sebagai bentuk keberhasilan dari kerja bersama lintas Kementerian/ Lembaga (K/L) dan pemerintah daerah (pemda).
“Kami bersyukur akhirnya target pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih ini bisa tercapai. Saya kira ini menjadi bukti bahwa ketakutan, kecurigaan, dan keragu-raguan terhadap program ini terpatahkan,” kata Menkop Budi Arie dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (17/6).
Lebih lanjut, Budi Arie mengungkapkan guna memastikan sisi operasional Kopdes Merah Putih akan sesuai harapan, pemerintah telah dan akan menyiapkan kebijakan yang kuat, mitigasi risiko yang terukur dan penerapan digitalisasi koperasi.
Ini diperlukan agar program ini tidak hanya sukses dalam hal jumlah kuantitatif, tetapi juga berkualitas dalam pelaksanaannya sehingga sesuai dengan target program.
“Desain kebijakan yang kuat dan mitigasi risiko harus disiapkan. Digitalisasi juga penting agar Kopdes/Kel Merah Putih mampu beradaptasi dengan zaman,” ungkapnya.
Setelah pembentukan Kopdes/ Kel Merah Putih terselesaikan, upaya selanjutnya yang akan diakselerasi adalah proses legalisasi badan hukum koperasi ke Kementerian Hukum dengan target rampung pada akhir Juni 2025.
Next, the official launch will be held simultaneously on July 12, 2025, coinciding with the National Cooperative Day. Minister of Cooperatives also said that with the establishment of cooperatives in every village and sub-district, the village economic ecosystem is believed to become more resilient, independent, and inclusive.
In this case, the Government is determined to create cooperatives that are not just formalities, but also truly productive and beneficial for the community. In the long term, this program will also be directed to expand market access for village products, strengthen logistics distribution, to open new community-based job opportunities.
“Koperasi ini diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi lokal yang berbasis pada potensi dan kearifan lokal, dengan pengelolaan koperasi yang lebih profesional dan modern,” pungkasnya.