mediaawas.com
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi alias Kang Dedi kembali membahas mengenai pentingnya sekolah bagi para siswa. Dia pun meminta para sekolah dan orang tua siswa agar fokus pada tugas masing-masing, bilamana sekolah mengalami kekurangan dana maka pihaknya akan membantunya.
“Untuk kedepannya sudahlah, kalau sekolah-sekolah kurang biaya, biarkan kami menambah biayanya dari anggaran negara,” kata Dedi Mulyadi saat di Bekasi seperti dilihat pada YouTube Humas Jabar, Jumat (27/6).
Hanya saja yang perlu diingat bahwa jika memang biaya sekolah telah dipenuhi, maka para orang tua harus ikut mendidik anaknya. Jangan sampai ketika anak nangis minta uang jajan Rp 20 ribu, dipaksa diberi meski orang tua tak mampu.
This translation appears to already be in Bahasa Indonesia. Therefore, no translation is needed. I will return the original text:
“Saya menyiapkan uang untuk subsidi pendidikan sampai SMA, ibu pun harus menyimpan uang untuk tabungan masa depan anak-anaknya,” ungkap dia.
Di sisi lain, dia menjelaskan bahwa anak-anak harus dididik di rumah. Sejatinya, Pemprov Jawa Barat hanya mengubah pekerjaan rumah (PR) bukan menghilangkannya.
“Nanti guru akan memberikan daftar isian untuk di rumah, apakah anak mengaji, jam berapa salatnya, tepat waktu atau tidak kalau dia Muslim, suka mencuci piring atau tidak, bisa memasak atau tidak, suka mengepel atau tidak, membantu ibunya atau tidak, membantu ayahnya atau tidak, itulah yang menjadi catatan,” jelas Dedi Mulyadi.
Adapun Dedi mengungkapkan bahwa anak-anak yang ingin naik kelas adalah mereka yang kreatif sekaligus patuh terhadap orang tua.
Selain itu, anak-anak tersebut juga harus bersosialisasi dengan baik di lingkungannya. Seperti halnya tidak membiarkan cucian rumah berantakan di mana-mana.
“Anak yang di rumahnya sayang sama orang tuanya, air matanya jatuh ketika orang tuanya sakit, kenapa karena anak-anak yang berhasil adalah anak-anak yang seperti itu,” tegas dia. (*)
