Daerah  

Peran Guru Menurut Ki Hadjar Dewantara dalam Pendidikan


Filosofi Ki Hadjar Dewantara dalam Pendidikan

Ki Hadjar Dewantara dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia yang memiliki pandangan mendalam tentang peran pendidik dalam membentuk karakter dan budi pekerti peserta didik. Falsafah pendidikan beliau hingga kini masih relevan dan menjadi dasar dalam sistem pendidikan di Indonesia.

Pandangan Utama Ki Hadjar Dewantara

Pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang peran pendidik dirangkum dalam kalimat legendaris:

“Ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani.”

Makna dari filosofi tersebut adalah:

  • Ing ngarso sung tulodo berarti di depan, pendidik harus menjadi teladan yang baik bagi peserta didik.
  • Ing madya mangun karso berarti di tengah, pendidik berperan membangun semangat dan kemauan belajar siswa.
  • Tut wuri handayani berarti di belakang, pendidik memberikan dorongan dan kepercayaan agar siswa mampu berkembang secara mandiri.

Makna dan Implementasi dalam Pendidikan

Menurut Ki Hadjar Dewantara, pendidikan bukan sekadar proses mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi menuntun tumbuhnya budi pekerti, karakter, dan kecerdasan sesuai dengan kodrat alam dan zaman. Guru berperan sebagai penuntun, bukan penguasa dalam proses belajar.

Implementasinya dalam pendidikan modern meliputi:

  • Memberikan teladan nyata melalui perilaku dan integritas guru di sekolah.
  • Membangun motivasi belajar siswa melalui interaksi yang inspiratif.
  • Memberi ruang kebebasan belajar, agar siswa dapat mengembangkan potensi dan kreativitasnya.

Pendidik sebagai Penuntun Perkembangan Siswa

Ki Hadjar Dewantara menegaskan bahwa pendidik tidak boleh memaksa kehendak, melainkan menuntun kekuatan kodrat anak agar tumbuh sesuai dengan fitrah dan bakatnya. Pendidikan sejati adalah proses menumbuhkan, bukan menekan.

Dengan demikian, peran guru bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing moral, fasilitator, dan motivator dalam perjalanan belajar siswa.

Relevansi di Era Modern

Nilai-nilai pendidikan Ki Hadjar Dewantara tetap relevan di era digital saat ini. Guru perlu:

  • Menjadi panutan dalam etika penggunaan teknologi.
  • Menginspirasi siswa untuk berpikir kritis dan kreatif.
  • Menjadi pendukung aktif dalam proses belajar sepanjang hayat (lifelong learning).

Peran pendidik menurut Ki Hadjar Dewantara adalah menjadi teladan, penyemangat, dan pemberi dorongan bagi peserta didik.

Filosofi “Ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani” menjadi panduan abadi bagi dunia pendidikan Indonesia untuk melahirkan generasi berkarakter, cerdas, dan mandiri.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *