Daerah  

Muktamar PDGI Tasikmalaya, dr. G. Muhsin Kembali Jadi Ketua 2025-2030


Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Tasikmalaya Gelar Musyawarah Cabang

Kegiatan Musyawarah Cabang (Muscab) Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) yang dilaksanakan di Balroom Hotel Santika, Kota Tasikmalaya, menjadi momen penting dalam menentukan ketua dan kepengurusan PDGI periode 2025-2030. Acara ini berlangsung selama dua hari, dimulai dengan kegiatan ilmiah bertajuk “Tasikmalaya Destintry 2025” pada Sabtu (04/10/2025), kemudian dilanjutkan dengan Muscab pada hari berikutnya.

Pada Muscab kali ini, para anggota PDGI yang ada di wilayah Kota/Kabupaten Tasikmalaya memilih tiga kandidat calon untuk menjadi ketua PDGI Tasikmalaya selama lima tahun ke depan. Setelah melalui proses pemilihan, akhirnya dr.g. Muhsin, Sp.Prost,M.H, terpilih kembali sebagai ketua PDGI Tasikmalaya periode 2025-2030.

Program dan Visi PDGI Tasikmalaya

Saat diwawancarai awak media usai acara, Ketua PDGI terpilih, dr.g. Muhsin, Sp.Prost,M.H, menjelaskan bahwa dalam Muscab ini telah diambil beberapa keputusan terkait program PDGI ke depan. Salah satu fokus utamanya adalah bagaimana program tersebut dapat tepat guna bagi anggota dan sinergis dengan organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya.

Tujuan dari sinergi ini adalah agar program yang dijalankan PDGI bisa sejalan dengan program pembangunan nasional, khususnya terkait jaminan kesehatan gigi. Dengan demikian, dokter gigi dapat berperan aktif dalam melaksanakan dan mensukseskan program tersebut.

Ia juga menyampaikan bahwa setelah terpilih, pihaknya akan membentuk struktur kepengurusan dalam waktu satu bulan ke depan, yang kemudian akan dilanjutkan dengan pelantikan. Ia mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh organisasi-organisasi yang selama ini bekerja sama dengan PDGI dalam acara Muscab ini.

Anggota dan Program yang Dijalankan

Saat ini, PDGI Tasikmalaya tercatat memiliki 157 anggota. Sejauh ini, pihaknya telah menjalankan program jaminan kesehatan gigi dan berkolaborasi dengan OPD lain dalam upaya menurunkan angka stunting. Selain itu, PDGI juga melakukan edukasi kepada anak sekolah tentang kesehatan gigi dan mulut melalui puskesmas.

Program ini diadakan secara rutin setiap enam bulan dan biasanya ditujukan kepada siswa SD. Tujuannya adalah untuk memberikan edukasi dan melakukan pemeriksaan gigi serta cara menjaga kesehatan gigi sejak dini.

Kesadaran Masyarakat Terhadap Kesehatan Gigi

Menurut dr.g. Muhsin, kesadaran masyarakat terhadap masalah gigi masih relatif rendah karena banyak yang menganggap sakit gigi bukan termasuk penyakit berbahaya. Namun, berdasarkan hasil survei dari program cek kesehatan gratis yang dicanangkan pemerintah saat ini, angka kesehatan gigi ternyata menduduki posisi pertama.

“Walaupun dampaknya tidak fatal, namun angka keluhannya paling tinggi, bisa dikatakan tujuh dari sepuluh orang mengeluhkan sakit gigi,” ujarnya.

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, pihaknya terus berupaya melakukan edukasi baik secara langsung maupun melalui media sosial. Hal ini bertujuan agar informasi terkait kesehatan gigi bisa tersampaikan secara menyeluruh.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *