Daerah  

Dispar Jayapura Dorong Tradisi Naita Jadi Penggerak Ekonomi Kayo Batu


Tradisi Naita sebagai Pembuka Festival Port Numbay Explore Kayo Batu

Tradisi adat Naita atau yang dikenal juga dengan nama Timba Cacing Laut (Laor) di Kampung Kayo Batu menjadi bagian penting dalam rangkaian Festival Port Numbay Explore Kayo Batu. Acara ini diselenggarakan pada Selasa, 7 Oktober 2025, menjelang festival utama yang akan berlangsung pada 9 hingga 11 Oktober 2025.

Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kota Jayapura, Richard Nahumury, menjelaskan bahwa tradisi Naita merupakan pembuka menuju puncak acara festival tahunan ini. Ia menekankan alasan mengapa tradisi ini dipilih sebagai bagian utama dari festival, yaitu karena Naita adalah salah satu rangkaian budaya yang dilaksanakan setiap tahun sekali oleh masyarakat setempat.

“Hari ini kita melaksanakan atraksi budaya yang dikenal dengan Ai Atu Traditional Attraction. Ini adalah tradisi yang dilaksanakan setiap tahun sekali ke laut untuk menimba Cacing Laut atau Naita,” jelas Richard di sela-sela acara.

Ia berharap agar tradisi budaya unik yang secara turun-temurun dilaksanakan oleh warga Kampung Kayo Batu dan sekitarnya tidak akan hilang. “Saya berharap untuk tahun depan acara tradisi Naita ini bisa dilaksanakan dengan lebih baik lagi, sehingga tradisi akan terus berlanjut secara turun-temurun,” tambahnya.

Richard juga menyampaikan bahwa potensi ekonomi yang bisa dihasilkan dari Naita sangat besar. Menurutnya, hasil panen Cacing Laut memiliki nilai lebih sebagai komoditas kuliner. Dengan adanya Festival Port Numbay Explore Kayo Batu, Naita bisa ditampilkan dan bernilai ekonomis bagi warga Kampung Kayo Batu.

“Banyak manfaat yang bisa diolah dari Naita. Bisa dijadikan makanan khas laut yang bisa dikemas menjadi satu sajian kuliner yang bisa memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat,” pungkasnya.

Pentingnya Tradisi Naita dalam Budaya Lokal

Tradisi Naita bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat Kampung Kayo Batu. Setiap tahun, masyarakat melakukan kegiatan ini untuk memperkuat ikatan antar generasi dan menjaga warisan leluhur.

Selain itu, Naita juga menjadi sarana untuk mempromosikan kekayaan alam dan sumber daya laut yang ada di daerah tersebut. Dengan peningkatan kesadaran akan nilai budaya dan ekonomi dari Naita, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami dan merawat tradisi mereka sendiri.

Manfaat Ekonomi dari Naita

Dalam konteks ekonomi, Naita memiliki potensi yang luar biasa. Cacing Laut yang diangkat dari laut dapat diolah menjadi berbagai jenis hidangan yang bernilai tinggi. Hal ini membuka peluang bagi warga untuk mengembangkan usaha kuliner berbasis bahan lokal.

Selain itu, festival ini juga menjadi ajang promosi bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat budaya dan alam wilayah Jayapura. Dengan adanya festival, minat wisatawan terhadap daerah ini diharapkan meningkat, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada perekonomian masyarakat setempat.

Masa Depan Tradisi Naita

Untuk menjaga kelangsungan tradisi Naita, perlu adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan pelaku pariwisata. Dengan kolaborasi yang baik, Naita tidak hanya menjadi bagian dari festival, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan budaya yang bisa dinikmati oleh banyak orang.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *