Perkumpulan ASOSIASI “ASLI” dan “GAPIBER” mendatangi Kantor DPRD kabupaten Banyuwangi Bersurat Menyampaikan aspirasinya.
“kami sebagai warga negara yang berprofesi sebagai pengemudi atau sopir mendukung penuh terkait dengan regulasi atau peraturan undang-undangan pemerintah, tapi yang kami minta Jangan hanya kami di sopir yang dibawa saja yang ditekan di jalan baik melalui tilang ataupun tindakan-tindakan lainnya,”ucapnya Farid.
masih kata Farid Ketika kami meminta kepada pihak pihak terkait yang di perlakukan Undang undang Odol oleh pemerintah supaya betul betul Pas tepat sasaran dalam regulasinya ketika diberlakukan.
“Tetapi saat ini kami mengeluh terkait undang undang Odol yang tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarga yang di
diberlakukan ketika muatan itu dikurangi artinya tidak boleh Overload itu tarif ongkosnya belum memenuhi syarat, artinya tarif ongkos itu tidak bisa kami peroleh untuk menopang hidup keluarga di sini kembali lagi ke masalah perut, ucapnya Farid.
“Oleh karena itu kepada kementerian terkait kepada pemerintah khususnya bapak Presiden Republik Indonesia Bapak Insinyur Haji Joko Widodo dan juga bapak presiden terpilih Yaitu Bapak Prabowo Subianto kami masyarakat kecil yang berposisi sebagai sopir bahkan beberapa waktu lalu kita juga tahu semua di media sosial Bapak Joko Widodo Beliau menceritakan historinya bahwa Ayahanda beliau dulu itu juga seorang sopir artinya kami juga pahlawan transportasi di mana kami bertugas untuk mendistribusikan logistik ke seluruh Republik Indonesia artinya kami minta supaya regulasi ini di mulai dari hulu supaya pemerintah harus mempersiapkan tarif ongkos.
“Sedangkan dari tarif ongkos tersebut hanya bisa untuk di penumpang pesawat, dan yang lain-lain itu bisa diberlakukan.
Tetapi kok tarif ongkos untuk angkutan barang di darat atau untuk Sopir truk sampai saat ini kami belum punya perlindungan hukum terkait ongkos itu, artinya kenapa sampai hari ini sopir masih banyak yang melanggar dan perusahaan-perusahaan masih banyak yang melanggar karena memang terkait dengan tarif ongkos itu belum sesuai dan belum dikoordinir secara sepenuhnya oleh pemerintah, tegasnya Farid
“Demikian untuk bersurat dalam permasalahan odol yang saat ini baru hari ini kami bergerak tapi masalah odol ini sudah pernah kami turun ke jalan bahkan Kami sempat memblokade atau menutup Pelabuhan Ketapang dari 1 tahun yang lalu, Kalau enggak salah dan alhamdulillah di sana Kami bertemu dengan Bapak Haji Ismail dari partai Gerindra dan beliau memfasilitasi saat itu.
“Alhamdulillah untuk Kabupaten Banyuwangi ada di deskripsi atau ada kebijakan tapi Hari ini detik ini tanggal ini bulan ini tahun ini kami meminta supaya di berlakukan se adil-adilnya bagi seluruh sopir yang ada di negara kesatuan Republik Indonesia jadi bukan hanya kami yang di Banyuwangi saja dan ini kami yang di Banyuwangi hari ini bersiap berteriak Insya Allah besok lusa yang dari NTT Yang dari Lampung dari Sumatera akan teriakteriak.
“Kalau kami bersurat tidak di respon oleh Pemerintah Kami seluruh perkumpulan perkumpulan asosiasi seluruh Indonesia akan turun ke jalan Dengan pasukan 5000
Pasukan,” Pungkasnya Farid koordinator Asosiasi.