Warga Sumenep Kecewa akan Profesionalisme Kerja PMI Sumenep dalam Tanggung Jawab Kemanusiannya.
SUMENEP, Awas.com| Kekecewaan warga terhadap pelayanan donor darah yang diselenggarakan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Sumenep tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Unggahan seorang warga bernama Hazmi Latee di akun Facebook-nya pada Rabu (7/8/2024) telah memicu perdebatan sengit. (9/8/2024)
Dalam unggahannya, Hazmi Latee menceritakan pengalaman pahitnya saat mengikuti kegiatan donor darah di Puskesmas Guluk-Guluk. Sesuai dengan surat permohonan kegiatan yang diterbitkan PMI Sumenep, Hazmi sengaja meluangkan waktu untuk datang dan mendonorkan darahnya. Namun, sesampainya di lokasi, ia mendapati bahwa pelayanan donor darah telah di tutup lebih awal dari jadwal yang seharusnya.
- “Saya sangat kecewa. Saya sudah jauh-jauh datang, tapi ternyata pelayanannya mengecewakan. Alasan mereka, Tim PMI ada acara lain. Lantas, apa gunanya mengadakan kegiatan donor darah kalau pelaksanaannya seperti ini?” ungkap Hazmi dengan nada kesal.
Unggahan Hazmi tersebut langsung viral dan memancing beragam komentar dari warganet. Banyak yang turut merasakan kekecewaan yang sama dan mempertanyakan profesionalisme PMI Sumenep.
- “Saya pernah mengalami hal serupa. Sangat disayangkan, kegiatan yang notabene sangat mulia ini malah dikelola dengan kurang baik,” tulis akun @dimulianislami.
- “Ini bukan soal waktu saja, tapi juga soal anggaran. Dana yang digunakan untuk kegiatan ini kan dari masyarakat juga. Jangan disia-siakan begitu saja,” timpal akun @elly_kustantine.
Hingga berita ini diturunkan, pihak PMI Sumenep belum memberikan tanggapan resmi terkait keluhan yang disampaikan oleh Hazmi dan warganet lainnya.
Untuk mengetahui klarifikasi pihak PMI Sumenep, media akan mengkonfirmasi hal ini agar publik mendapatkan kejelasan.
Kejadian ini tentunya menjadi sorotan karena menyangkut pelayanan publik yang berkaitan langsung dengan kesehatan masyarakat. Kekecewaan warga ini tentu berdampak pada citra PMI sebagai lembaga kemanusiaan yang seharusnya memberikan pelayanan terbaik.
LPKP2HI Lembaga Pengawas Korupsi dan Pemantau Penegak Hukum Indonesia. Bambang Riyadi S.H mempertanyakan apa alasan sebenarnya di balik penutupan dini pelayanan donor darah.
Lanjut Bambang, apakah prosedurnya tidak sesuai Standar Operasional Pelaksanaan ( SOP ) sehingga ada yang dilanggar dalam kegiatan ini.
Pengiat Sosial Kondang tersebut meminta agar PMI Sumenep perlu memberikan penjelasan, Masyarakat berhak mendapatkan penjelasan yang transparan terkait insiden yang berpolemik.
- ” Pentingnya evaluasi menyeluruh yang harus dilakukan PMI terhadap sistem dan prosedur pelaksanaan kegiatan donor darah,” ujar Bambang.
Kemudian kata Bambang sebagai ketua LPKP2HI Sumenep, dia meminta PMI untuk lakukan perbaikan pelayanan. PMI harus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan agar tidak mengecewakan masyarakat.
- ” Seharusnya dari Tim PMI harus menunjukkan tanggung jawabnya sebagai pelaksana, dan perlu melakukan sosialisasi yang lebih efektif kepada masyarakat terkait jadwal dan mekanisme pelaksanaan kegiatan donor,” tutupnya.
[Editor/Mul]