RSUD dr Iskak Menggelar Pembelajaran Tindakan ERCP
TULUNGAGUNG,MediaAwas.com – Bertempat di Ruang Operasi (OK) sentral, RSUD dr. Iskak menggelar proctorship (pembelajaran) tindakan ERCP(Endoscopic Retro Cholangio Pancreatography pada Jumat, (12/7/2024).
Pembelajaran tindakan ERCP ini dihadiri oleh 3 dokter operator, perawat endoskopi, dokter dan perawat anastesi, operator c amp, operator komputer dan boston.
Teknik endoskopi ini. untuk mendiagnosis sekaligus terapi penyakit yang berhubungan dengan system pankreatobilier.
Dokter spesialis Penyakit Dalam Gastroenterologi dan hepatologi, dr. Nuraida Wisudani, Sp.PD-KGEH mengatakan, ERCP merupakan teknik endoskopi yang mengkombinasikan prosedur endoskopi saluran cerna dan fluoroskopi untuk mendiagnosis sekaligus terapi penyakit yang berhubungan dengan system pankreatobilier.
“Kelainan yang bisa diatasi dengan ERCP antara lain penyakit pankreatobilier dan berbagai kondisi yang dicurigai adanya onstruksi, inflamasi dan pertumbuhan tumor pada system pankreatobilier,” ujar dr. Nuraida,
Gangguan lain yang bisa diintervensi tindakan ERCP adalah kelainan system bilier, di mana terdapat gangguan aliran cairan empedu yang tidak dapat menuju usus dan terakumulasi di dalam hati, sehingga menimbulkan kerusakan hati (sirosis).
Selain itu gangguan pada pankreas (Pankreatitis) juga menjadi obyek tindakan ERCP. Pankreatitis adalah penyakit yang menyebabkan peradangan dan nyeri pada pankreas. Ini adalah organ kecil yang memproduksi cairan dan enzim untuk memecah makanan.
Gangguan penyakit ini meliputi pankreatitis akut berulang dengan aetiologi yang tidak jelas, pankreatitis bilier akut yang berat, pengambilan jaringan dan terapi paliatif pada kanker pancreas, fistel dan kebocoran saluran pancreas, insufisiensi pancreas, batu ductus pankreatikus, pankreatitis kronik dengan nyeri atau icterus, penilaian preoperative pada pseudokista pancreas, nyeri abdomen dan berbagai hasil pemeriksaan laboratorium atau hasil pencitraan yang mengarah ke penyakit pankreas.
Dengan tindakan ERCP memungkinkan dokter untuk mengambil gambar dan melihat kondisi saluran empedu dan pankreas lebih detail. ERCP juga bisa membantu dokter untuk mendiagnosis sumbatan saluran empedu, peradangan pada kantung empedu atau pankreas, atau kanker pada organ-organ tersebut.
Sebelum dilakukan tindakan ERCP, pasien harus mengikuti beberapa prosedur antara lain:
Anamnesis ulang, pemeriksaan fisik dan pastikan data lab terbaru dari pasien berupa darah lengkap, PT aptt, fungsi liver, amilase lipase dan pemeriksaan penunjang non invasive (USG< CT scan atau MRCP)
Pasien puasa selama 8 jam sebelum dilakukan tindakan ERCP
Pasien diberikan antiobiotik spektrum luas minimal 1 jam sebelum tindakan
Lakukan rehidrasi dengan cairan kristaloid
NSAID suppositoria (profenid, kaltrofen) diberikan 1 jam sebelum Tindakan
Prosedur tindakan ERCP pada setiap pasien membutuhkan waktu yang tidak sama, menyesuaikan kelainan yang ditemukan. “Untuk tindakan bisa 30 menit sampai 3 jam, menyesuaikan kelainan yang ditemukan,” terang dr. Nuraida.
Ke depan, tindakan ini akan dilakukan tiap bulan sekali, dengan 3 sampai 4 pasien dalam tiap satu sesi proctorship.
Nuraida memastikan ERCP merupakan prosedur pemeriksaan yang aman. Namun, beberapa pasien mungkin mengalami efek samping atau komplikasi setelah menjalani ERCP, seperti:
Pankreatitis sekitar 1-7%
Perdarahan, yang terjadi umumnya intralumen usus halus dan terjadi akibat Tindakan sfingterotomi. Komplikasi perdarahan dapat terjadi langsung maupun delayed hingga 2 minggu setelah prosedur
Infeksi yang dapat terjadi berupa kolangitis dan kolesistitis, dengan Kejadian kolangitis <1% dan Kolesistitis terjadi sebanyak 0,2% hingga 0,5%
Perforasi sebagai komplikasi ERCP terjadi sebanyak 0,1%-0,6%
Dengan demikian ERCP adalah tindakan medis yang direkomendasikan oleh dokter untuk menangani pasien dengan keluhan pada pankreas, saluran dan kantong empedu.
Apabila masyarakat Tulungagung dan sekitar merasakan keluhan pada organ tubuh tersebut, dapat segera mengunjungi rumah sakit yang menyediakan layanan pemeriksaan ERCP. Salah satunya di RSUD dr. Iskak Tulungagung.**