Ketua Umum IDI Saat Pelantikan Pengurus IKABI 2023-2026: Ini Eranya Dokter Bersatu
JAKARTA, MediaAwas – Saat ini adalah eranya para dokter bersatu. Untuk itu, Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Indonesia (IKABI) harus tetap ada, makin kuat, serta kembali ke ruh profesi dokter yakni kesejawatan berdasarkan kepentingan bersama, menonjolkan teamwork, kolaborasi, dan kesetaraan.
Pesan itu disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) DR. dr. Moh. Adib Khumaidi, SpOT saat melantik Pengurus Pusat IKABI Masa Bakti 2023-2026 di Hotel Aryaduta, Jakarta, Sabtu, 13 Mei 2023. “Kami harapkan IKABI terus membantu IDI mengelola permasalahan-permasalahan di tingkat bedah. Buktikan kepada pemerintah, negara dan masyarakat bahwa dokter Indonesia selamanya menjadi benteng profesi kedokteran. Jangan sampai kita masuk kepada upaya memecah belah profesi,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini, DR. dr. Moh. Adib Khumaidi, SpOT menyoroti polemik Rancangan Undang-Undang Kesehatan yang menurut IDI sebaiknya ditunda dulu. “Bahasa kami bukan menolak, tapi menunda. Masih banyak substansi lebih mendalam yang harusnya bisa dimasukkan. Misalnya soal peningkatan anggaran kesehatan, keamanan data kesehatan, aborsi, dan hal-hal terkait pelayanan transformasi kesehatan lainnya,” kata dr. Adib yang juga menjabat sebagai Presiden MASEAN 2023 (Medical ASEAN).
Adib menekankan sikap IDI agar menjadikan RUU Kesehatan ini untuk kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan bisnis kesehatan. “Jangan terlalu terburu-buru. Kami tidak ingin ada upaya sengaja mempercepat RUU Kesehatan, agar tak ada produk regulasi yang cacat secara hukum konstitusi, tidak mendatangkan manfaat bagi rakyat, dan legitimasinya lemah karena tak didukung tenaga kesehatan kita,” urainya.
Adib berpesan agar IKABI makin intensif menggelar pertemuan-pertemuan di lingkup dokter bedah, untuk menganalisasi permasalahan internal bedah. “Tingkatkan gairah menjaga profesi kita demi kepentingan pelayanan kesehatan Indonesia. Selamat untuk pengurus baru, semoga terus memberi manfaat bagi anggota,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum IKABI, DR. dr. Yusirwan Yusuf, SpB, SpBA(K), MARS menyebut tiga tantangan utama para ahli bedah saat ini, sesuai pesan para senior dan sesepuh dokter bedah pendiri IKABI.
Pertama, memastikan terjaganya kebersamaan, sebagai harga mati untuk sebuah organisasi.
Kedua, menjamin aspek perlindungan hukum bagi profesi.
Ketiga, menyelesaikan masalah kesejahteraan, termasuk disparitas pendapatan dokter di berbagai daerah di Indonesia.
“Hal-hal itu merupakan tanggung jawab dan beban kita bersama ke depan. Karenanya, kami membentuk Kelompok Kerja Remunerasi untuk menyelesaikan persoalan ini. Kami sepakat duduk bersama dan berjuang bersama,” kata Yusirwan.
Sementara itu, Ketua Dewan Pertimbangan Prof. dr. Arjono Djuned Pusponegoro, Sp.B-KBD yang terkenal dengan slogan motivasi ‘zero mortality’ pada tindakan medis dokter bedah menyatakan betapa negara ini sudah punya segala-galanya. Rata-rata tiap provinsi punya 30 RSUD. “Sayangnya, semua masih berjalan sendiri-sendiri. Tidak ada kerja sama. Masih fragmented, not well organized dan untraining,” paparnya.
Susunan Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Indonesia (IKABI) Masa Bakti Tahun 2023-2026 dipimpin Ketua Umum DR. dr. Yusirwan Yusuf, SpB, SpBA(K), MARS, Sekretaris Jenderal DR. Dr. Heber Bombang Sapan, Sp.B Subsp. B.D (K) FCSI dan Bendahara DR Dr. Dedy Pratama, Sp.B, Supsp B. V.E (K). Kepengurusan ini diperkuat dengan Dewan Pertimbangan dan Mantan Ketua IKABI yaitu Puruhito, Prof Dr Aryono Pusponegoro Sp.B Subsp. B. D (K), Prof. DR. Dr. Idrus Paturusi Sp.B SpOT (K), Prof. Dr. Muchlis Ramli Sp.B Subsp Onk (K), serta Prof. DR. Dr. med dr. Paul Tahalele Sp.B Sp.BTKV.
Pada pelantikan PP IKABI 2023-2026, hadir juga pengurus yang mewakili Majelis Pengembangan Pelayanan Bedah berisi 10 organisasi bedah dan 22 koordinator wilayah. Selain pelantikan, acara dilanjutkan dengan halal bihalal dan konferensi kerja PP IKABI. (*)