Kades Nyabakan Timur didatangi Warganya karena Pohon Siwalan
SUMENEP – AWAS. COM| Warga Desa bernama Masra mendatangi Kades Nyabakan Timur, Kecamatan Batang – Batang, Kabupaten Sumenep, Propinsi Jawa Timur – Madura.
Diketahui berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Awak media, Pohon Siwalan yang tumbuh diatas tanah milik Masra bersaudara, merupakan tanah warisan turun temurun dari sesepuhnya, tiba – tiba diketahuinya ditebang oleh seseorang tanpa ada rembuk dan pemberitahuan sebelumnya ke pihaknya.
Mengetahui hal itu sontak Sahbiah dan saudara – saudaranya menjadi marah, pohon Siwalan yang dia rawat bertahun – tahun tumbang karena ditebang oleh orang yang diketahui adalah orangnya Kades.
”Tanah kami berbatasan dengan tanah Kas Desa atau tanah Percaton, sedangkan posisi tanah ada di sebelah atas daripada tanah Percaton. Kades – kades sebelumnya tidak pernah ada masalah dan tidak pernah mengaku bahwa pepohonan tersebut milik Desa, kok tiba – tiba Kades yang sekarang mengaku pohon Siwalan itu menjadi milik Desa dan menebangnya tanpa ada urun rembuk terlebih dahulu. Tentunya kami marah dan saudara saya yang laki – laki kemudian mendatangi Kades minta agar penebangan dihentikan”, ungkapnya, Kamis ( 27 / 10 / 22 ).
Masra salah seorang dari saudara Sahbiah saat dikonfirmasi melalui selulernya membenarkan apa yang terjadi.
“Benar kejadian itu Mas, dan memang saya yang datang menemui Pak. Kades minta agar kegiatan itu dihentikan, Alhamdulillah…Pak. kades memenuhi permintaan kami, karena kami merasa pohon tersebut adalah hak kami warisan dari leluhur kami”, tegasnya.
Sementara Kades Nyabakan Timur saat akan diminta keterangannya melalui Aplikasi WhatsAppnya berkali – kali dihububungi tidak merespon.
Kemudian Awak media berupaya dengan dilanjutkan menghubungi Sekdesnya, namun Sekdesnya mengarahkan untuk minta klarifikasi langsung ke Kadesnya.
”Maaf Mas, saya baru dapat kabar katanya sakit tapi masih belum jelas juga yang sakit siapa, Pak Kades atau orang tuanya. Sebaiknya kalau mau nanya itu langsung ke Pak. Kades saja”, tuturnya.
Awak media meminta Sekdes untuk menyampaikan ke Kadesnya akan perihal ini, namun sampai berita naik Kadesnya masih tetap tidak menanggapi dan diam seribu bahasa saat dihubungi. ( M )