LPM Authentic UNIBA Hadirkan Kadisdik Sumenep, Cegah Kekerasan dan Pelecehan Perempuan dan Anak
SUMENEP, Awas.com|Banyaknya kekerasan dan pelecehan yang terjadi pada perempuan dan anak menimbulkan adanya fenomena gap gender yang berdampak buruk peradaban manusia di jaman digitalisasi dan reformasi seperti sekarang.
Kondisi tersebut merupakan kondisi adanya perasaan superioritas dan lebih besarnya kekuatan antara satu gender ke gender lain yang kemudian menciptakan adanya kesenjangan.
Keterbatasan kesetaraan perempuan dalam karier dan peran politik masih tergolong minim. Kekerasan yang terjadi terhadap perempuan dan anak tidak akan terjadi ketika posisinya tidak direndahkan atau tidak ditaruh di bawah gender lain. Padahal, lebih dari itu perempuan mampu berperan, menyuarakan pendapat, memimpin dan bahkan memberikan sebuah perubahan.
Secara sederhana, perempuan dan anak hanya ingin dilihat sebagai seorang individu dan manusia, tanpa melihat gender mereka apa. Kemudian, diperlakukan tidak menyimpang, tidak terus menerus menjadi korban pelecehan seksual, korban kekerasan, dan mendapatkan hak yang sama dalam segala aspek kehidupan.
Untuk itu, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Authentic Universitas Bahaudin Mudhary Madura (UNIBA) menggelar Forum Group Discussion (FGD) melihat maraknya kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak, bertema ” Bersama Melindungi Perempuan dan Anak dari Segala Bentuk Kekerasan dan pelecehan “.
Digelarnya FGD pada hari Senin, tanggal 01/07/2024 di gedung UNIBA Sumenep merupakan inisiasi dari mahasiswa UNIBA Madura yang tegabung dalam Lembaga Pers Mahasiswa Authentic, karena keprihatinan mereka dengan banyak kasus pelecehan seksual yang dialami oleh perempuan dan anak khususnya di Sumenep.
Ketua Umum Lembaga Pers Mahasiswa Uniba Madura, Roby Tri Sulaiman dalam kesempatannya mengutarakan keresahannya bahwa acara tersebut merupakan langkah nyata dari komitmen mereka untuk menjaga para generasi bangsa, yang dalam hal ini perempuan dan anak dari segala bentuk kekerasan dan pelecehan.
Hal itu, ia sampaikan mengingat dalam periode sebelumnya di Kabupaten Sumenep ada sekitar 12 kasus pelecehan seksual, dan di tahun 2024 kurang lebih belasan kasus korban pelecehan seksual, ada yang di lingkup pendidikan dan di luar lingkup pendidikan.
- “Oleh karena itu, Lembaga Pers Mahasiswa Authentic Uniba Madura beserta seluruh Civitas Akademika memberikan bentuk dukungan melalui kerjasama guna menjembatani seluruh pengawalan bersama pihak terkait yang dalam hal itu instansi, lembaga (stackholder),” kata Roby. Senin (1/7/2024)
Sementara itu, para narasumber sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh mahasiswa Uniba Madura yang tergabung dalam Lembaga Pers Mahasiswa Authentic, karena berkat acara FGD tersebut, nantinya akan mampu mendorong untuk bagaimana mengedukasi, mencegah, dan mengatasi secara maksimal.
Salah seorang narasumber dari Dinas Pendidikan, tepatnya Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Agus Dwi Saputra, S.Sos., M.Si, dalam kesempatannya mengatakan, FGD ini merupakan langkah yang luar biasa yang dilakukan oleh adek-adek mahasiswa Uniba Madura, sehingga ke depan pihaknya beserta pihak terkait yang lain akan lebih berupaya dan berkomitmen untuk mencegah serta menuntaskan bilamana terjadi kejadian seperti itu lagi.
- “Tentu saya juga sangat mengapresiasi acara FGD ini, terkhususnya kepada Ketua Umum Lembaga Pers Mahasiswa Uniba Madura beserta seluruh keanggotaannya, sehingga besar pula harapan kami semoga ke depan kita dan seluruh pihak terkait bisa terus bekerja sama dalam hal melindungi perempuan dan anak dari segala bentuk kekerasan dan pelecehan,”pungkasnya.
[MYD]