Prihatin Permasalahan Pendidikan di Tulungagung, LPKP2HI Ajukan Permohonan Audensi ke Dispendik Jatim
TULUNGAGUNG Media Awas – Beragam permasalahan yang terjadi di dunia pendidikan di Kabupaten Tulungagung belakangan ini menuai respon dari berbagai kalangan, salah satunya yaitu Lembaga Pengawas Korupsi dan Pemantau Penegak Hukum Indonesia (LPKP2HI).
Ketua LPKP2HI Kediri Raya, Sugeng Sutrisno mengatakan, maraknya dugaan pungli di lembaga pendidikan di Kabupaten Tulungagung membuat banyak orang tua resah.
“Penonaktifan Plt Kepala Sekolah SMAN 1 Kedungwaru sebagai buntut dari temuan tim Dispendik Jatim adanya pelanggaran SOP pengadaan seragam sekolah belum lama ini menjadi bukti bahwa pungli di lembaga sekolah di Tulungagung itu ada,” ungkap Sugeng, Sabtu (5/8/2023).
Namun demikian pihaknya berharap agar sanksi tersebut juga diberikan kepada pimpinan lembaga pendidikan yang lain jika ditemukan persoalan serupa, sesuai dengan yang disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur beberapa waktu lalu.
“Berdasarkan temuan di lapangan, banyak lembaga sekolah lain yang menjual seragam sekolah yang terlalu mahal. Untuk itu kami LPKP2HI melalui divisi Komite Wali Murid Indonesia (KAMI) mengajukan permohonan audensi kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terkait hal ini,” kata Sugeng.
“Surat permohonan audensi sudah kami serahkan langsung ke Dispendik Jatim hari Kamis tanggal 3 Agustus kemarin. Harapan kami segera dapat jawaban kapan dijadwalkan audensi nya. Mudah-mudahan secepatnya, paling tidak hari Selasa atau Rabu depan,” tandasnya.
Untuk diketahui, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur Aries Agung Paewai telah menonaktifkan Norhadin (Plt Kepala Sekolah SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung) setelah orang tua murid mengeluhkan kontroversi harga seragam sekolah sebesar Rp 2,3 juta.
Dalam kasus tersebut, tim dari Dispendik Jatim yang diterjunkan untuk melakukan pemeriksaan memperoleh fakta adanya pelanggaran SOP oleh pihak sekolah. Temuan itu lalu ditindaklanjuti dengan menonaktifkan Norhadin selaku Plt Kepala SMAN 1 Kedungwaru. (ek)