Daerah

Kebijakan Kades Kalimo’ok Menimbulkan Kontroversi di Masyarakat


 

Foto : Halaman Rumah Kades Maryono

SUMENEP, Media Awas|Pemdes Kalimo’ok sekira Pukul 09.00 WIb realisasikan penyaluran program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) berupa beras dari pemerintah terhadap warga penerima manfaat pada hari Sabtu, tanggal 24 Juni 2023 bertempat di halaman rumah pribadi Kades Kalimo’ok yang berlokasi di depan Balai Desa Kalimo’ok, Kec. Kalianget. Kab. Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Dari penelusuran media, tempat penyaluran bantuan tersebut menimbulkan rasa tidak nyaman bagi sebagian warga karena tidak sesuai dengan tempat peruntukannya, sehingga menimbulkan kontroversi bahkan asumsi – asumsi liar yang negatif.

Dalam pemikiran sebagian warga, kegiatan pelayanan untuk masyarakat semestinya di balai desa, tapi kebijakan Kepala Desanya (Maryono) seringkali menempatkan kegiatan pelayanan di rumah pribadinya.

Kontroversi yang muncul di masyarakat dibuktikan adanya salah seorang warga yang  menyampaikan ke media tentang pelayanan Kades Maryono terhadap warganya selama ini  terkesan arogan.

Selanjutnya, team investigasi media mencoba mengkonfirmasi beberapa Ketua RT untuk menanggapi kebijakan – kebijakan yang diambil oleh Maryono selama menjadi Kepala Desa, sekaligus tentang kegiatan yang seringkali ditempatkan di rumahnya.

Diketahui tanggapan dan penilaian dari beberapa Ketua RT yang dikonfirmasi lewat seluler maupun WhatsAppnya menyampaikan, sebaiknya segala kegiatan untuk pelayanan masyarakat ditempatkan di balai desa, karena Pemdes Kalimo’ok punya balai desa.

” Sebaiknya harus ditempatkan di balai desa, tapi gimana lagi kalau Kadesnya memerintahkan ditempatkan di rumahnya “, ungkap salah seorang Ketua RT.

Selanjutnya, ia mengungkap bahwa sebenarnya dirinya sudah malas untuk memberikan masukan, tapi dirinya akan berusaha untuk memberikan masukan.

” Saya akan berusaha memberi masukan, tapi lihat waktu yang tepat, Mas “, ujarnya dengan bijaknya.

Di hari yang sama melalui WhatsAppnya salah satu Ketua RT yang lain mengungkapkan saat dirinya mengantarkan undangan ke warga penerima bantuan, ada beberapa warganya minta supaya ditempatkan di balai desa.

Kemudian Ketua RT tersebut saat ditanya apakah sudah menyampaikan atas permintaan warganya kepada Kadesnya ? Ia menjawab tidak, karena percuma menyampaikan sebab tidak mungkin diterima juga.

” Selama Kepala Desanya Maryono tidak ada yang bisa diharapkan, Pak “, tuturnya.

Hal senada ditegaskan oleh Suhandono, selaku Ketua BPD Kalimo’ok melalui WhatsAppnya menyampaikan bahwa Desa Kalimo’ok di bawah kepemimpinan Kepala Desa yang menjabat di periode sekarang seperti tidak punya balai desa.

” Balai desa dibangun dengan anggaran yang tidak sedikit, agar kegiatan pelayanan terhadap masyarakat oleh PemDes Kalimo’ok memberikan dampak formulasi pelayanan terpusat sebagai rumah warga Desa Kalimo’ok “, Kata Ketua BPD.

Lebih lanjut, Ia menegaskan selama balai desa masih memungkinkan untuk ditempati dalam melaksanakan kegiatan pelayanan masyarakat, dirinya tidak mendukung kebijakan Kades yang menempatkan pelayanan masyarakat di rumah pribadinya.

” Demi memberikan rasa nyaman kepada semua warga tanpa terkecuali “, tandasnya

Dikesempatan lain Plt. Camat Hakiki saat dimintai tanggapannya menjelaskan, selama tidak masalah dan masyarakat merasa nyaman ya gak masalah.

” Kalau ada Ketua RT,  dan warga yang keberatan silahkan bisa langsung menyampaikan ke Kepala Desa tidak usah takut, daripada berbicara di luar “, jelasnya.

Sementara Maryono saat dihubungi menyatakan masih sibuk dengan pelayanan, entah dengan alasan apalagi yang akan disampaikannya. Sebab, saat pelayanan rekam KTP digital beralasan sinyal di rumahnya bagus.

Upaya media mengkofirmasi Kades Kalimo’ok dengan menghubungi melalui nomer selulernya karena lewat WhatsAppnya tidak bisa dihubungi, sebab Maryono telah memblokir nomer WhatsApp banyak media yang sering ngeshare dan menaikkan berita tentang kepemimpinan dirinya sebagai Kepala Desa Kalimo’ok.

Namun hal itu tidak diakui oleh Kades Maryono lewat telepon selulernya saat dihubungi.

” Saya tidak merasa memblokir, mungkin gangguan jaringan “, pungkasnya dengan singkat. (MYD)

 


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *