Puskesmas Sreseh Berkolaborasi Dengan SDN Terkait Sosialisasi Penanggulangan DBD Dan Pembentukan Kader Jumantik
Sampang – Awas.com – Puskesmas Sreseh melakukan sosialisasi Penanggulangan DBD dan pembentukan kader pemantau jentik ( Jumantik) menggandeng Sekolah Dasar Negeri (SDN) Labuhan 1 dan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Labuhan 5, kamis (02/05/2024)
Sosialisasi Penanggulangan penyakit DBD ini dilakukan terkait dengan maraknya penyakit demam berdarah yang di timbulkan nyamuk Aedes aegypti yang hampir mewabah dan tersebar menjelang musim penghujan.
Langkah cepat yang di lakukan pihak puskesmas sreseh dalam hal ini, memberikan pemahaman terhadap masyarakat dan memberikan pembelajaran cara hidup sehat yang tentunya memberikan manfaat. Oleh karena itu puskesmas menggandeng pihak Sekolah Dasar Negeri ( SDN) untuk mengedukasi para murid sekolah dasar bagaimana menerapkan pola hidup sehat itu, dengan adanya sosialisasi ini bisa memberikan pemahaman sejak dini tentang ” apa penyakit DBD itu.
Kepala sekolah SDN Labuhan 1, Moh Mahfud S.pd saat wawancara dengan media ini mengatakan sangat berterimakasih dan menyambut baik sekali dengan adanya sosialisasi ini.
“Kami mewakili pihak sekolah SDN Labuhan 1 menyambut baik kegiatan sosialisasi Penanggulangan penyakit DBD ini, yang dilakukan pihak puskesmas Sreseh dengan turun langsung ke sekolah – sekolah dasar, guna memberikan pemahaman sejak dini tentang apa yang di maksud dengan penyakit DBD ini, dengan demikian murid bisa memahami dan mempunyai pemikiran apa dan bagaimna cara hidup yang sehat.
Sehingga kedepannya bisa mengantisipasi agar tidak terkena penyakit, dengan demikian murid lebih memahami dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar dan lingkungan sekolah” imbuhnya.
Senada dengan ini, para dewan gurupun meng – amini kegiatan ini dengan mengapreasiasi kegiatan yang di lakukan, supaya kedepannya bisa terus berlanjut, mereka juga berharap kegiatan baik ini jangan sampai berhenti di situ saja,
Harapan – harapan itu tentunya perlu dukungan dan kerjasama semua pihak, baik masyarakat sekitar, wali murid, semua dewan guru, kepala sekolah dan semua murid di lingkungan sekolah masing – masing.
Upaya pengendalian DBD memang beragam cara, mulai dari pemberantasan sarang nyamuk, penerapan 4M plus, abatesasi, inovasi pengendalian nyamuk dengan foginisasi.
Semua itu dapat dilakukan, namun yang paling mendasar adalah bagaimana semua masyarakat sadar akan bahaya DBD. Dengan tetap rutin membasmi jentik melalui gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 4 plus. Dengan kesadaran dari diri sendiri dan itu merupakan kunci, sehingga apa yang di lakukan oleh Puskesmas Seseh ini dapat berhasil maksimal. (Soleh)