Daerah

Dugaan Pemotongan Jaspel di Puskesmas Batulenger Sampang, Aktivis Akan Lapor APH


 

SAMPANG- awas.com- Dugaan pemotongan dana jasa pelayanan (jaspel) di Puskesmas Batu Lenger menuai sorotan dari aktivis Lembaga Anti Korupsi (LAKI) di Kabupaten Sampang. Selasa (02/04/2024).

Khoirul Anam Ketua Dewan Perwakilan Daereh Lembaga Anti Korupsi (DPD LAKI) Kabupaten Sampang mengatakan, pihaknya akan melaporkan dugaan pemotongan anggaran dana Jasa Pelayanan (Jaspel) di Puskesmas Batu Lenger tersebut ke Aparat Penegak Hukum (APH). Menurut Anam pemotongan dana Jaspel itu sudah masuk kategori penyelewengan atau korupsi.

“Kedepan kami akan laporkan permasalah tersebut (pemotongan jaspel) ke penegak hukum,” ucap Anam kepaew media ini.

Menurut Anam pemotongan dana Jaspel terhadapa tenaga kesehata (nakes) tidak biasa dibiarkan berlarut-larut. Hal tersebut kalau dibiarkan bisa menjadi hal buruk di dunia kesehatan di Kabupaten Sampang.

“Kami menduga pemotongan ini pasti dilakukan secara berjamaah yang dilakukan oleh kepala puskesmas dan koleganya,” tambahnya.

Tak hanya soal pemotongan dana Jaspel, Anam menduga anggaran makan minum (mamin) untuk pasien di Puskesmas Batu Lenger juga di korupsi.

“Anggaran makan untuk pasien juga diberikqn hanya satu kali. Ini seharusnya pasien mendapatkan jatah makan 2x sehari. Lantas kemana anggaran makannyq itu,” tanya Anam heran.

Sebelumnya, salah satu tenaga kesehatan di Puskesmas Batu Lenger mempermasalahkqn anggaran Jaspel yang dirinya dapat. Menurut Nakes yang enggan dipublikasilan namanya tersebut mengeluh adanya pemotongan dana jaspel yang ia terima hingga 50 persen.

“Kapus Batulengar, dr. Waty Amalia Apri Kusdarwati memotong Jaspel hingga 50 persen. Kami keberatan karena itu hak kami. Apalagi dipotong tanpa ada kordinasi terlebih dahulu,” katanya.

Selain itu, dugaan pemotongan anggaran juga menyasar pada hak pasien yang merupakan makan minum (Mamin). Pasien rawat inap di Puskesmas Batulenger hanya mendapatkan satu jatah dalam sehari.

“Seharunya, kan, dua kali. Tapi oleh Kapus hanya dianggarkan satu jatah saja untuk pasien rawat inap,” tambahnya.

Sementara Kepala Puskemas
Batulenger, Nur Amalia Apri Kusdarwati, saat dikonfimasi mengelak atas informasi pemotongan tersebut.

“Pemotongan seperti apa ya, saya kurang begitu faham. Dan saya tidak pernah merasa memotong hak nakes,” akunya.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *