POSYANDU DAN PUSKESMAS SEBAGAI GARDA DEPAN DALAM MENGATASI STANTING
Awas.com| Sampang – wilayah kerja puskesmas dan posyandu serta polindes belum tercatat mengalami stanting, untung menghindari penurunan stanting puskesmas dan posyandu serta polindes bidan desa melakukan pemantauan ke desa desa, salah satunya yang di lakukan oleh polindes Desa Sreseh Kecamatan Sreseh Kabupaten Sampang.
Polindes dan bidan desa melakukan pemantauan pertumbuhan balita di antaranya melalui penimbangan dan pengukuran serta pengisian kartu menuju sehat (KMS) Pemberian kapsul vitamin A, praktek Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) Pemberian gizi ibu balita, minum tablet tambahan darah bersama untuk mengatasi anemia pada remaja putri, serta penyuluhan terhadap ibu hamil.
Balita perlu di pantau pertumbuhannya setiap bula di posyandu dan polindes desa, ibu balita perlu ingat bahwa balitanya harus mendapatkan kapsul vitamin A setiap bulan Februari dan Agustus.
Kader posyandu dan tenaga kesehatan senantiasa mengingatkan masyarakat yang memiliki bayi untuk memberikan asi eksklusif yaitu, umur 0 – 6 bulan.
Selanjutnya, bayi dapat mengkomsumsi makanan pendamping Asi mulai usia 6 bulan serta meneruskan pemberian asi sampai umur 2 tahun atau lebih.
Para kader di posyandu selalu memberikan pelatihan dan penyuluhan, hasil pelatihan dan penyuluhan harus di praktikan di rumah supaya bayi mendapatkan asupan gizi yang sesuai dengan yang di butuhkan sehingga daya tahan tubuhnya menjadi lebih baik dan anak jarang sakit sehingga terhindar dari resiko stanting.
Posyandu dan polindes Desa sreseh menerapkan 7 langkah dalam kegiatan posyandu, Yaitu :
1. Pendaftaran
2. Penimbangan berat badan (BB) dan pengukuran panjang badan, (PB) Bayi atau balita.
3. Pencatatan kartu Menuju Sehat (KMS)
4. Penyuluhan kesehatan
5. Pelayanan Kesehatan (seperti imunisasi dan KB)
6. Penganekaragaman pangan
7. Peningkatan ekonomi keluarga.
(Soleh)