Kades Kalimo’ok Diduga Mencabut Beberapa KPM BLT-DD Ta.2022 Diluar Musdessus
SUMENEP – AWAS.com
Pemerintah desa (Pemdes) Kalimo’ok digeruduk beberapa Media bersama Lembaga Pengawas Korupsi dan Pemantau Penegak Hukum Indonesia (LPKP2HI) yang tergabung dalam Team 11, sekitar Pukul. 10.00 WIB. Senin (28/03/2022)
Berdasarkan penelusuran dan investigasi Team 11 ditemukan adanya pergantian data KPM BLT DD lama diluar MUSDESSUS, serta beberapa KPM BLT DD Ta.2022 yang diduga tidak tepat sasaran.
Maryono selaku Kades Kalimo’ok saat didatangi ke Balai Desa untuk dikonfirmasi tidak ada di kantor Desa. Syafiudin selaku Sekdes saat itu menerangkan, Kades masih di rumah karena masih menerima tamu.
“Maaf mas, Kades ada di rumahnya tadinya ada di Balai karena ada tamunya akhirnya pulang tapi tamunya bukan warga”. Tuturnya.
Selanjutnya Sekdes menyampaikan sudah memberitahu Kades melalui telpon selulernya namun Kades Kalimo’ok tidak bisa menemui berhubung mau ngantar istrinya ke Mapolres Sumenep.
Terkait penyaluran BLT DD Ta.2022 menurutnya, sebelum menetapkan KPM digelar MUSDESSUS terlebih dulu dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai pelaksananya.
Masih Kata Sekdes dalam acara MUSDESSUS BLT DD Ta.2022 membahas tentang penambahan KPM baru dan memfilter atau menyaring KPM lama yang tumpang tindih menerima program bantuan lainnya, diharapkan penyaluran tepat sasaran .
Iya mengungkapkan bahwa dalam acara MUSDESSUS mendengar ada usulan dari salah seorang yang hadir menanyakan bagaimana kalau ada warga yang keadaannya lebih layak dapat bantuan dari KPM yang lama, namun hal itu tidak dibahas dalam MUSDESSUS, dan diarahkan untuk dibicarakan antara Kades dan Ketua BPD, namun Iya tidak ingat siapa yang usul dan yang mengarahkan.
“Yang dibahas dalam MUSDESSUS hanya masalah penambahan KPM dan sasaran KPM tambahan tidak boleh tumpang tindih, Mas”. Tuturnya
Di tempat yang sama, Suhandono selaku Ketua BPD saat itu juga menerangkan, setelah menerima surat edaran kalau Desa Kalimo’ok ada Penambahan KPM BLT DD Ta.2022 saya selaku Ketua BPD langsung meminta Pemdes untuk menyelenggarakan MUSDESSUS.
Iya mengatakan saat menggelar MUSDESSUS mengundang Pemerintah Desa, yaitu Kepala Desa dan juga semua ketua RW dan RT Desa Kalimo’ok.
Suhandono menegaskan kalau dirinya sendiri yang memimpin MUSDESSUS dan yang dibahas tentang penambahan KPM baru serta memfilter KPM lama yang tumpang tindih, tapi tidak membahas pencabutan KPM lama.
“Saya hanya megutarakan masalah penambahan ya….bukan pencabutan dan menghimbau untuk menyaring KPM lama yang tumpang tindih”. Ujarnya.
Di ketahui penetapan tambahan KPM sebanyak dua puluh tujuh KPM, dan masing – masing RT mendapat tambahan sebanyak dua KPM dari tiga belas RT yang ada, sehingga berjumlah dua puluh enam KPM. Satu KPM nya Ketua BPD akan berkoordinasi dengan Kades untuk mencari warga yang layak.
Selanjutnya Suhandono menceritakan, diluar MUSDESSUS dirinya ditelpon Kades dan memberitahukan kalau ada dua KPM lama yang akan diganti, Sebagai Ketua BPD saya mengarahkan dan memberi saran untuk tidak mencabut karena tidak dibahas di MUSDESSUS, tapi karena Kades masih tetap mau mencabut beberapa KPM lama, hingga mengarahkan supaya dibicarakan dengan RT nya agar menyampaikan terhadap KPM yang dimaksud.
Perkembangannya Suhandono selaku ketua BPD mengaku tidak tahu masalah pencabutan KPM lama yang dimaksud karena tidak ada pemberitahuan lagi dari RT ataupun dari Kades.
“Perkembangannya saya tidak tahu karena dari RT tidak ada kabar, dari Kades juga tidak ada pemberitahuan lebih lanjut”. Pungkasnya.
Di hari yang berbeda Pak. Hariyanto salah seorang Ketua RT di Desa Kalimo’ok saat dikonfirmasi ke rumahnya juga menegaskan tidak tahu masalah pencabutan terhadap KPM lama di RT nya.
Pak. Hariyanto mengaku terkejut karena di MUSDESSUS tidak membahas pencabutan KPM lama, tapi hanya membahas penambahan KPM baru dan sasarannya warga yang belum tersentuh bantuan lain serta kondisi keadaanya yang layak. Selasa (29/03/2022)
“Saya tidak pernah ditelpon dan diberi tahu oleh Kades tentang pencabutan terhadap warga saya yang sudah terdaftar sebagai KPM lama BLT DD, justru saya terkejut saat mendengar”. Pungkasnya.
Maryono seorang pria asal Situbondo selaku Kades Kalimo’ok di hari dan waktu yang berbeda saat dikonfirmasi ulang lewat WhatsApp pribadinya sampai berita ini tayang tidak ada tanggapan, padahal sudah terlihat centang biru, yang berarti sudah dibaca.
( EML)