Kunjungan Kerja RSUD Kabupaten Karawang Studi Tiru Tata Perumahsakitan di RSUD dr. Iskak
Tulungagung Awas !!!, “Rombongan manajemen RSUD Kabupaten Karawang Jumat pagi, 5 Maret 2021, melakukan kunjungan kerja di RSUD dr. Iskak guna melakukan studi tiru tata kelola pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr. Iskak Tulungagung.
Rombongan pejabat dan dokter rumah sakit daerah dari Jawa Barat ini dipimpin oleh Kepala Bagian Perencanaan RSUD Karawang dr. MHD Parlindungan dan diterima langsung oleh Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr. Iskak dr. Zuhrotul Aini, Sp.A di ruang rapat dr. Soenarjo Sadikin yang ada di lantai 2 rumah sakit rujukan di wilayah Jawa Timur bagian barat.
Kunjungan itu sendiri digelar manajemen RSUD Kabupaten Karawang guna menindaklanjuti rencana penyusunan DED (detailed engineering design) pembangunan gedung IGD dan Ruang Rawat Kritis di RSUD Kabupaten Karawang.
Pertemuan kedua tim manajemen rumah sakit daerah ini nampak berlangsung gayeng. Para tamu nampak antusias belajar mulai sejak pagi pukul 08.30 WIB hingga sore hari.
Acara dimulai dengan pemaparan materi oleh perwakilan manajemen RSUD dr. Iskak, kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan bersama-sama meninjau ruang IGD RSUD dr. Iskak yang ada lantai 1 sisi bagian utara ujung barat.
Dalam pidato sambutannya, dr. Aini menyampaikan dua hal penting mengenai tata kelola pelayanan klinis dan tata kelola Perumahsakitan yang baik (good corporate governance).
Menurutnya, kedua hal itu merupakan satu paket manajemen pelayanan rumah sakit yang harus dikuatkan.
“Sebagai dasar, kedua tata kelola tersebut disusun dengan regulasi kinerja yang terukur, sehingga untuk mengoptimalkan kinerja pelayanan rumah sakit agar tercapai sesuai dengan SOP (standart operational Procedure) yang ada,” katanya.
Dokter Aini menambahkan, kedua manajemen tersebut harus dikelola dengan baik. Sebab manajemen klinis akan menuntut pelayanan yang bermutu dan terukur.
Untuk mencapai pelayanan yang bermutu, maka para dokter, perawat harus mendapatkan aneka pelatihan penunjang untuk peningkatan potensi masing masing.
“Untuk terus mengembangkan potensi, rumah sakit membiayai berbagai kegiatan pelatihan khusus bagi tenaga medis yang dibutuhkan,” kata dokter spesialis anak ini.
Sedangkan untuk tata kelola yang baik (good corporate governance), peran manajemen ini sangatlah penting. Terutana dalam memberikan pendampingan untuk menyelesaikan pekerjaan yang dicapai. Setelah itu, baru dilakukan evaluasi manajemen.
“Tentu untuk mewujudkan budaya baru di lingkungan rumah sakit itu butuh proses dan waktu yang cukup. Mudah-mudahan materi ini dapat dijadikan acuan untuk diterapkan di RSUD Karawang nantinya,” harapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bagian Perencanaan RSUD Karawang dr. MHD Parlindungan menyampaikan, tujuan dilaksanakannya studi tiru tersebut adalah untuk belajar tentang bagaimana penerapan sistem pelayanan instalasi gawat darurat (IGD) dengan teknologi modern.
Pelayanan IGD RSUD dr. Iskak Tulungagung dilengkapi dengan pelayanan pra-rumah sakit, yaitu Tulungagung Emergency Medical Services (TEMS), call center berada di RSUD dr.Iskak.
Masyarakat bisa mendapatkan pelayanan tersebut dengan menghubungi nomor telepon 0355-320119.
Pada Januari 2016, pelayanan ini dimodifikasi dengan pelayanan Sindroma Koroneria Akut (SKA). Yaitu suatu sistem pelayanan jemput bola yang proaktif terhadap pasien yang mengalami serangan jantung.
Kemudian pada Agustus 2018, TEMS resmi terintegrasi dengan aplikasi Emergency Button PSC, yaitu sebuah aplikasi berbasis android dengan pengembangan dari nomor telepon PSC (0355) 320119.
Dengan Emergency Button, masyarakat tinggal memencet tombol di smartphoneselama 1 detik, operator akan menerima dan merespon.
“Kami sudah banyak melihat keberhasilan yang diperoleh RSUD dr. Iskak ini, sehingga kami tertarik untuk belajar,” katanya
Kata dia, sistem pelayanan IGD RSUD dr. Iskak patut untuk diadopsi, kemudian diterapkan di pelayanan IGD yang ada di RSUD Karawang.
“Melalui sistem yang modern ini, rumah sakit bisa menjaga dan mempertahankan nilai kemanusiaan. Artinya pasien sebelum tiba di rumah sakit sudah diperjuangkan, dan saya melihatnya,” tambahya
Parlindungan menambahkan, waktu belajar melalui program studi tiru memang cukup singkat. Akan tetapi pengetahuan secara global dalam sistem dan manajemen RSUD dr. Iskak telah diketahuinya. “Ada empat komponen yang mewarnai di sini; kebaikan hati, ketulusan, kerja keras dan kerja cerdas. Kalau kami berhasil mencontoh dan mengaplikasikannya di Karawang, itu bagian amal baik RSUD dr. Iskak,” tutupnya.(pd)