Hadiri Rembuk Stunting, Bupati Berharap Target Zero Stunting Tahun 2030 Bisa Tercapai
Tulungagung, MediaAwas – Pemerintah Kabupaten Tulungagung menggelar rembuk stunting tahun 2023 dengan hasil timbang ukur bulan Agustus tahun 2022, masih ditemukan lebih dari 2.240 Balita di Tulungagung yang masuk kategori stunting, kendati prevalansinya di kisaran 4,25% dan lebih kecil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang bertempat di Ballroom Crown Victoria, Senin (05/06/2023).
Dalam kesempatan tersebut Sekretaris Bappeda Tulungagung, Rusdianto mengatakan, rembuk stunting digelar untuk menghasilkan rumusan – rumusan yang bisa menjadi acuan dalam penanganan stunting di Kota Marmer.
“Output kegiatan ini adalah komitmen penurunan stunting yang ditandatangani oleh bapak bupati, bapak wakil bupati, perwakilan DPRD, tim penggerak PKK, kepala desa dan perwakilan. Kemudian
adanya rencana kegiatan intervensi gizi terintegrasi penurunan stunting yang telah disepakati oleh lintas sektor untuk dimuat dalam rencana kerja pembangunan daerah (RKPD) dan rencana kerja organisasi perangkat daerah (Renja OPD) tahun 2024,” paparnya.
Dalam kesempatan ini, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tulungagung, Siyuk Maryoto Birowo menjelaskan, selama ini kader PKK di Kabupaten Tulungagung sudah cukup proaktif dalam upaya pencegahan stunting.
“Pernah ada cerita, kader kami sampai datang kerumahnya sasaran dan menggendong sasaran ini agar mau memeriksakan diri dan dilihat perkembangannya, karena rupanya dirumah itu orangtuanya Ndak ada, tinggal kakek neneknya yang sudah tua,” jelasnya.
Jika selama ini sejumlah OPD dan Instansi samping sudah pro aktif mendukung pengentasan dan pencegahan stunting, kini pihaknya juga mengajak Kepala Desa untuk tak ragu-ragu lagi menggunakan sebagian anggaran Dana Desa dalam pencegahan dan penanganan Stunting.
Apalagi dalam aturan penggunaan Dana Desa, isu stunting sudah menjadi hal yang bisa dianggarakan dengan menggunakan Dana Desa.
“Kades – Kades ini mbok mau menganggarkan dan desanya untuk mendukung kegiatan ini, jangan cuman ya ya ya, tapi Ndak ada sokongan dana,” tuturnya.
Siyuk merinci, selama ini sudah banyak instansi yang terlibat dalam penanganan penekanan angka stunting ini, termasuk dengan menggandeng Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Peternakan, kemudian BAZNAS hingga OPD di tingkat Provinsi Jawa Timur.
“Kita bisa berikan peralatan sekolah, lauk pauk seperti ikan gurame, patin dan lain-lain,” jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo mendukung upaya yang selama ini telah dilakukan.
Bupati yakin dengan dukungan banyak pihak, masalah stunting bisa diselesaikan dan target zero stunting tahun 2030 bisa tercapai.*