Ketua LPK-KP Angkat Bicara Soal Tudingan Dispenser APMS BBM Sapeken Rusak, Itu Tidak Benar
SUMENEP – AWAS.Com|
Berdasarkan pemberitaan yang viral di beberapa media online terkait dugaan kosongnya APMS Sapeken, dan dispenser yang tidak nyala perlu diluruskan, karena dari hasil sidak tidak ada masalah.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum LPK – KP (Lembaga Perlindungan Konsumen dan Kebijakan Publik) Kabupaten Sumenep H. Syafiuddin SH.MH bahwa sidak beberapa waktu yang lalu telah dilakukan oleh tim Pertamina yang didampingi oleh staf ESDA, dan Kanit Pidter Polres Sumenep secara keseluruhan tidak ada masalah.
“Viralnya pemberitaan APMS sapeken miliknya H. Ardi baru – baru ini harus diluruskan dan perlu dijelaskan ke publik.” Tegasnya.
Sebab menurut H. Piu panggilan akrabnya yang sekaligus Ketua KWK menuturkan bahwa di waktu sidak berlangsung tim hanya menemukan APMS kosong dan dispenser tidak nyala.
Dimana secara kebetulan ketika sidak berlangsung, H. Ardi pemilik APMS/pom itu sedang melayani masyarakat nelayan yang mempunyai rekom resmi untuk mendapatkan solar bersubsidi.
“APMS itu melayani 16 yang sudah mempunyai rekom resmi nebus solar bersubsidi, sehingga ketersediaan BBM bersubsidi APMS H Adi cepat habis”. Jelas H Piu.
Menurutnya tudingan soal dispenser rusak, pihaknya menegaskan itu tidak benar. setelah diuji oleh tim pertamina saat itu diisi solar 1 drum isi 200 liter ternyata nyala.
“Kalau tidak nyala ya benar, karena saat sidak mesin tidak dihidupkan karena solar kosong, bukan rusak.” Ungkapnya, Minggu (10/4/2022).
Pemilik APMS Sapeken, H. Ardi membenarkan, jika sidak yang dilakukan oleh tim dari Pertamina yang di dampingi oleh staf ESDA Setdakab Sumenep itu adanya temuan saat kosongnya ketersediaan BBM dan tidak hidupnya dispenser.
“Saat itu saya sedang melayani penebusan BBM solar bersubsidi sebanyak 16 rekom. inilah yang menjadi alasan utama kenapa ketersediaan BBM bersubsidi cepat habis.” Jelasnya.
Iya memastikan, kabar bahwa dispenser rusak itu adalah informasi tidak benar. bahkan sisa di dispenser cukup kuota 15 hari. Ditegaskannya kalau dispenser itu bukan rusak tapi tidak dihidupkan, karena solar kosong dan itu sudah dibuktikan didepan tim pertamina, hidup kok. Pungkasnya.
(EML)