Daerah

Bupati Pamekasan Dan UTM Resmi Teken MoU


PAMEKASAN, AWAS. COM- Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, melakukan penandatanganan kerja sama dengan universitas trunojoyo Madura (UTM) di Peringgitan Dalam Mandhapa Aghung Ronggosukowati, jum’at (14/7/2023) siang.

Penandatanganan memorandum of understanding (MoU) itu dilakukan antara Bupati Pamekasan, Baddrut Taman dengan Rektor UTM, Dr. Safi’ tentang tri dharma perguruan tinggi, serta Direktur RSUD Dr. Slamet Martodirdjo Pamekasan, dr. Budi Santoso dengan Rektor UTM tentang kemitraan pendirian fakultas kedokteran.

“Kami akan mendirikan fakultas kedokteran yang disupport langsung oleh bapak bupati, Pemkab Pamekasan dengan RSUD Pamekasan dengan komitmen siap menjadi RSP (rumah sakit pendidikan) utama dalam pengajuan fakultas kedokteran,” ujar Rektor UTM, Dr. Safi’.

Menurutnya, pihaknya juga telah bekerja sama dengan universitas brawijaya Malang sebagai universitas pendamping yang menjadi syarat mendirikan fakultas kedokteran tersebut. Harapannya, kerja sama yang dilakukan bersamaan dengan izin Allah SWT, sehingga segala prosesnya diberikan kemudahan tanpa kendala yang signifikan.

“Oleh karena itu, kami atas nama pimpinan UTM menyampaikan apresiasi dan terima kasih setinggi tingginya atas respon cepat oleh bapak bupati. Ini di luar perkiraan kami, karena dengan cepat direspon dengan baik untuk segera direalisasikan,” tandasnya.

Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam menyampaikan, pihaknya bersyukur penandatanganan MoU dapat dilakukan sebagai bentuk komitmen bersama di bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM). Beberapa kesepakatan itu secara teknis nantinya akan dilakukan antara organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dengan UTM.

“Misalnya antara dinas kesehatan, rumah sakit, dan fakultas kedokteran UTM, itu nanti teknis. Semoga kerja sama itu berjalan baik sesuai dengan keinginan kita bersama,” ungkapnya.

Dikatakan, pendidikan menjadi salah satu program prioritas selama kepemimpinannya melalui beberapa terobosan baru yang telah dilakukan. Seperti adanya beasiswa santri, beasiswa kedokteran, dan fasilitasi lainnya di bidang pendidikan. Karena sumber daya manusia (SDM) menjadi indikator kemajuan suatu daerah.

“Saya sering sampaikan, kalau mau melihat masa depan Indonesia 30 tahun lagi, maka lihat anak yang sekarang lagi duduk di bangku sekolah dasar, kalau kualitasnya bagus, disiplin, maka perwajahan Indonesia masa depan akan bagus, demikian juga sebaliknya. Misalnya kalau ingin melihat masa depan Indonesia 15 tahun lagi, maka lihat anak SMAnya sekarang,” ungkapnya


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *