Aliansi Suporter Pamekasan Deklarasi Perdamaian Antar Suporter, Ajak Saling Merangkul dan Bersinergi
PAMEKASAN, AWAS.COM – Aliansi Suporter Pamekasan bersama Polres Pamekasan deklarasi perdamaian di depan Stadion Gelora Madura Ratu Pamellingan Pamekasan, Madura, Jumat (14/10/2022) sore.
Prosesi deklarasi ini dilakukan langsung oleh gabungan suporter sepak bola di Pamekasan, meliputi Taretan Dhibi’, Kacong Pamekasan, Ultras Madura, Pamekasan X Fans, The Jack Pamekasan, Viking Pamekasan, Bonek Pamekasan, dan Arema Pamekasan.
Saat prosesi deklarasi berlangsung, disaksikan oleh Wakapolres Pamekasan, Kompol Azi Pratas Guspitu, Ketua Pengadilan Negeri Pamekasan, Mohammad Amrullah, Kadisporapar Pamekasan, Kusairi, perwakilan Dandim 0826 Pamekasan, pengurusan ASKAB PSSI Pamekasan, Manajemen Madura United, ulama dan tokoh masyarakat.
Terdapat tiga poin yang dideklarasikan oleh Aliansi Suporter Pamekasan, di antaranya:
1. Mendukung dan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah memperjuangkan melalui FIFA bahwa sepak bola tetap eksis di Indonesia.
2. menjunjung tinggi sportifitas hasil pertandingan sepak bola.
3. Siap menjaga perdamaian antar suporter dan siap bekerja sama serta bersinergi menjaga keamanan Pamekasan yang kondusif.
Wakapolres Pamekasan, Kompol Azi Pratas Guspitu menyampaikan terima kasih terhadap Aliansi Suporter Pamekasan yang telah menggelar deklarasi perdamaian ini
Pihaknya juga turut berduka dengan adanya tragedi kemanusiaan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang beberapa pekan lalu.
“Aliansi Suporter Pamekasan ini mengadakan orasi untuk memberikan perdamaian terhadap suporter, baik dari Madura dan juga suporter lain kedepannya akan berdamai,” kata Kompol Azi Pratas Guspitu.
Ia menginginkan, usai deklarasi perdamaian ini, para suporter di Pamekasan dan Madura bisa menjaga kondusifitas saat pertandingan.
Pihaknya juga berharap masing-masing Ketua Suporter sepak bola di Pamekasan agar terus bersinergi serta berkomunikasi untuk menjaga keamanan yang tertib dan kondusif.
“Dari aliansi suporter di Madura ini baru pertama kali. Di beberapa wilayah Jawa Timur juga sudah melakukan deklarasi yang ssma. Tentunya kita mendukung suporter yang damai,” inginnya.
Di sisi lain Ketua Aliansi Suporter Pamekasan, Ahmad Sutrisno mengatakan, dilakukannya deklarasi perdamaian ini sebagai momentum awal yang ingin memberikan salam dari suporter Madura untuk seluruh suporter yang di Indonesia agar saling merangkul.
Kata dia, meski para suporter sepakbola di Indonesia berbeda dukungan dan fanatisme terhadap klub kesayangannya, harus tetap menjaga perdamaian saat menonton di lapangan.
“Fanatisme itu boleh tapi tidak boleh buta,” kata Ahmad Sutrisno.
Pria yang akrab Sutrisno ini mengaku sering berkoordinasi dengan Polres Pamekasan untuk menjaga kondusifitas suporter yang ada di kabupaten setempat.
Ia memastikan keberadaan banyaknya aliansi suporter sepak bola di Pamekasan berdamai dan saling merangkul.
“Meskipun kita beda dalam hal mendukung klub kebanggaan, tapi sore hari ini kami bisa buktikan duduk bersama,” ujarnya.
Pendapat Sutrisno, adanya deklarasi perdamaian antar suporter sepak bola di Pamekasan ini menunjukkan bahwa suporter sepak bola bisa silaturahmi dengan baik dan berdamai dengan baik
“Kita sore ini bertemu, berkumpul dan saling bersapa, ini adalah salam pertama kali dari Pamekasan untuk Madura dan untuk suporter yang ada di Indonesia,” tutupnya.