Daerah

Kades Paberasan Memfasilitasi Dua Kegiatan Warga dalam Sehari, Merupakan Wujud Kepedulian terhadap Warganya.


SUMENEP – AWAS.COM| Paberasan merupakan salah satu desa yang berada di kota Keris, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Menurut pantauan beberapa Awak media dan LSM diantaranya Media Awas, FN, IMN, Lembga Pengawas Korupsi dan Pemantau Penegak Hukum Indonesia (LPKP2HI) serta Lembaga Anti Korupsi Indonesia (LAKI), terlihat Desa Paberasan sedang melangsungkan agenda kegiatan bertempat di balai Desa Paberasan, sekitar pukul 14.00 WIB. Jum’at, (20/05/2022).

Rahman Saleh selaku Kades Paberasan saat dikonfirmasi menerangkan bahwa ada dua acara yang akan dilaksanakan dalam sehari di balai Desa Paberasan diantaranya :

1. Pemberian santunan terhadap Anak  Yatim dan kaum Dhuafa..

2. Acara Hajatan warga naik Kuda Kencak.

Beliau juga menjelaskan, acara tersebut dihadiri oleh Perangkat Desa, Sistervila dan warga terundang.

Pemberian santunan terhadap Anak Yatim dan kaum Dhuafa menurut Kades Paberasan di motori oleh komunitas sosial warga Desa Paberasan yang mengatasnamakan Sistervila.

Santunan berupa Kue, Snack, Mie dan amplop berisi uang sebesar Rp. 200.000, akan diberikan kepada setiap penerima sebanyak 50 Anak Yatim dan kaum Dhuafa dari tiga desa, 15 warga Desa Paberasan, sisanya Desa Parsanga dan Desa Poje”. Terang Kades.

Perlu diketahui acara tersebut bukan kegiatan Pemdes Paberasan, melainkan kegiatan sosial masyarakat yang dananya dari Simpatisan warga dan Donatur di Desa Paberasan. Di bulan puasa Pemdes Paberasan juga bagi-bagi Santunan terhadap Anak Yatim dan kaum Dhuafa, itupun tidak mengambil dari anggaran desa namun dari pribadi perangkat Desa Paberasan, setelah lebaran diselenggarakan oleh ibu-ibu PKK.

“Tujuan kegiatan ini sebagai wujud kepedulian terhadap kehidupan Anak Yatim dan kaum Dhuafa, serta untuk mengetuk hati warga yang mampu”. Ujarnya.

Kemudian Kades mengatakan bahwa acara selanjutnya merupakan acara hajatan secara tradisional, dimana sudah menjadi tradisi warga Desa Paberasan ketika ada Hajatan atau Mantenan.

Lebih lanjut kata Kades, acara hajatan tersebut dengan menunggangi “Jeren Kencak” biasanya warga yang punya hajat datang ke rumah Kades, namun kali ini karena bersamaan dengan kegiatan lain akhirnya diarahkan ke balai Desa Paberasan.

“Tradisi ini sudah berjalan semenjak  tahun 2013, diawal saya menjadi Kades Paberasan sampai sekarang, dimana Mantennya menunggangi Kuda yang dirias dan diarak dengan diiringi  kelompok Saronin. Biasanya Mantennya disawer kadang Rp.100.000, dan yang megang Kuda Rp.50.000”. Tuturnya.

Kades Paberasan mengapresiasi tradisi warganya, karena tradisi tersebut salah salah satu bagian dari budaya yang telah mengantarkan Desa Paberasan dari desa berkembang menjadi desa maju, dan di tahun 2022 ini telah menjadi desa mandiri. (EML)

 

 


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *